Friday, December 11, 2009

Tips Traveling Murah di Jepang
for everyone

Sebagian diantara kita mungkin sering mendengar bahwa Jepang adalah negara termahal di dunia. Masalah yang mungkin timbul jika kita ingin backpacking ke Jepang, bagaimana cara mensiasati agar budget backpacking di Jepang bisa ditekan. Berikut ini beberapa tips untuk menekan budget selama backpacking di Jepang. Berhubung kalau di-convert ke Rupiah jadi mahal, jangan di-konversi selama anda backpack disana. Senior saya yang dari Indonesia pernah memberi analogi. “Kalau 100 yen disini anggap aja Rp. 1000 di Indonesia”. Sejujurnya, tampaknya Eropa Barat itu lebih mahal dibandingkan sama Jepang.

Transportasi

  1. Seishun 18 kippu (baca: Seishun juuhachi kippu)

Ini adalah tiket murah buat kereta di Jepang. Bentuk fisiknya bisa dilihat di gambar berikut. Tiket ini hanya dijual selama masa liburan sekolah di Jepang (libur natal/tahun baru, libur musim semi (awal maret – awal april), dan libur musim panas (awal juli – awal september). Untuk tanggal pastinya dapat dilihat di website japan-guide. Harganya 11500 yen (data August 2006) untuk 5 hari unconsecutive (jadi seharinya 2300 yen). Jangan convert ke rupiah, karena kalo diconvert jadi mahal. Di Jepang 2300 yen sehari buat semua kereta rapid + local untuk ke seluruh Jepang yang dioperasikan Japan Railways bisa dibilang sangat murah. Trade off dengan waktu. Contoh dengan shinkansen cukup 2.5 jam ke Kyoto dari Tokyo, dengan seishun 18 kippu butuh 9 jam. Tapi harganya bisa 1/5 harga shinkansen (2300 yen vs 13.000an yen)

Gambar Seishun 18 kippu

Tiket ini punya lima “space”/kotak yang tiap-tiap spacenya itu dicap oleh petugas di pintu masuk (manned gate) untuk ke peron. Sejak di-cap berlaku selama tanggal yang ada di cap (1x24 jam). Jadi asumsikan tiket anda ada lima kotak. Contoh hari Senin pagi anda mau menggunakan 18 kippu. Anda masuk lewat manned gate, dicap petugas, dan selama hari Senin itu anda bebas kemanapun di Jepang (pakai kereta rapid/local yang dioperasikan JR). Recommended untuk backpacking dari Tokyo ke arah Barat (daerah Kansai, Hiroshima, Fukuoka, Nagasaki)

Contoh pemakaian seishun 18 kippu (starting point tokyo)

Hari 0: menjelang jam 11.43PM TokyoYokohama pakai tiket biasa naik moonlight nagara. Tapi 18 kippu jangan dicap sebelum jam 12PM.

Hari 1: satu hari 18 kippu dipakai, Moonlight nagara yokohama ke Nagoya, muter-mutar di Nagoya sampai jam 4PM, lalu ke Osaka mengejar jam 10PM untuk naik Moonlight Kyushu ke Hakata (Fukuoka)

Hari 2: satu hari 18 kippu dipakai Pagi-pagi sampai di Hakata, jalan-jalan sampe sore di Fukuoka. Jam 4 / 5 sore naik kereta ke Nagasaki (sampai sekitar jam 8/9 malam).

Hari 3: Nagasaki

Hari 4: Free, tapi kalau keluar kota nagasaki, usahakan yang dekat-dekat.

Hari 5: satu hari18 kippu dipakai Nagasaki ke Huis ten bosch/fukuoka. Malamnya moonlight kyushu,

Hari 6: satu hari 18 kippu dipakai turun di Miyajima sekitar subuh – persiapkan hati tidur di stasiun. Setengah hari ke Pulau yang ada Torii besar (sering jadi symbol promosi wisata Jepang). Seishun 18 kippu berlaku untuk Ferry JR ke pulau ini. Lalu setengah hari lagi di Hiroshima - yang bagus hanya A-bomb Dome (Gembaku Domu). Hiroshima-Miyajima itu sangat dekat. Sekitar jam 5/6 sore naik kereta ke arah Osaka, sampai Osaka malam

Hari 7-13: Osaka + kota-kota sekitar Osaka (Himeji, Kyoto, Kobe, Nara)

Hari 14: satu hari18 kippu dipakai OsakaNagoya by regular train. Mampir ½ hari di Nagoya. Jam 4 sore naik kereta local ke Tokyo (6 jam).

Dengan rute diatas, hanya perlu 1 set 18 kippu (lima unconsecutive day).

  1. Hokkaido and Higashinihon Pass

Mirip sama Seishun 18 kippu. Bedanya ini berlaku hanya untuk dari Tokyo ke arah utara (Tohoku + Hokkaido). Perbedaan kedua harganya 10.000 yen dan berlaku untuk 5 consecutive day. Recommended banget (dibanding seishun 18 kippu) kalau mau ke Hokkaido. Kalau di kombinasi dengan 18 kippu lebih bagus lagi. Bedanya sama seishun 18 kippu, dengan tiket ini bisa masuk pintu elektronik (unmanned gate).

Gambar Hokkaido and Higashi Nihon Pass

  1. Kereta malam / bus malam

Keunggulannya, perjalanan bisa dilakukan di malam hari, pagi-pagi sudah sampai di tempat tujuan, menghemat ongkos akomodasi. Kereta malam paling terkenal di Jepang itu adalah moonlight nagara (Tokyo –> Nagoya -> Osaki -> ini kota antara Nagoya dan Kyoto). Saking populernya reservasi di Moonlight Nagara ini selalu penuh. Suasana di dalam moonlight nagara saat masa-masa seishun 18 kippu berlaku mirip-mirip kereta ekonomi pas lebaran (banyak yang lesehan di lorong kereta).Biasanya berangkat dari stasiun Tokyo Track 10 jam 23.43 setiap hari. Contoh kereta malam lainnya Moonlight Kyushu (Osaka – Hakata) dan Moonlight Echigo (Shinjuku – Niigata). Tapi yang dua terakhir kalah popular dibanding Moonlight Nagara.

Electronic board buat Moonlight Nagara (versi Jepang)

  1. One day Card untuk transportasi

Tiap kota besar di Jepang biasanya ada one day card untuk transportasi. Untuk Tokyo, Fukuoka, Sapporo lebih bagus membeli one day card untuk subway. Kyoto lebih bagus pakai one day card untuk bus. Hiroshima adanya one day card buat trem, di sini lebih baik beli ketengan, kecuali anda memang benar-benar jalan banyak. Hiroshima adalah satu-satunya kota di Jepang yang membuat saya merasa rugi membeli one day card. Nagasaki adanya hanya street car. Harganya biasa antara 500-1000 yen. Kalau mau beli ketengan, harap diingat, untuk rute yang sama, harga tiket subway lebih mahal dibanding tiket kereta biasa.

Akomodasi + related things

  1. It’s not necessary to buy Japan Youth Hostel Card

Dulu melihat teman yang backpacking di Eropa dan banyak mendapat diskon karena member Hostelling International + di Youth hostel Jepang katanya member akan mendapat diskon 1000 yen, saya akhirnya jadi anggota Japan Youth Hostel (2500 yen buat setahun). Tapi kenyataannya, di Jepang selama menginap, di semua hostel, saya hampir tidak pernah ditanyain tentang kartu HI saya. Anehnya, justru saya dapat diskon karena ada kartu Youth hostel ini pas backpacking ke China, (bukan di Jepang – tujuan semula bikin kartu ini).

Japan Youth Hostel Card.

  1. Tenda + sleeping bag

Berhubung kalau backpacking akomodasi termasuk hal yang tidak murah (di Jepang Youth hostel berkisar 2000 s/d 4000 yen), Tenda + sleeping bag bisa jadi pilihan yang bagus, apalagi di masa-masa peak season. Tinggal cari pepohonan/hutan yang agak terlindung, dirikan tenda malam-malam, beresin tenda pagi-pagi, and you’re safe. Kalau ada pertanyaan tentang “dimana mandinya?” atau “dimana nge-charge alat elektronik?” “backpack kan berat kalau tidak ditaruh di hostel” lihat di bagian sento/onsen, bagian McD, dan bagian coin locker. Tempat-tempat yang feasible untuk camping itu di Hakone, Arashiyama (Kyoto), mungkin di Ueno (Tokyo).

  1. Sento/Onsen

Kalau ingin merasakan salah satu budaya Jepang, Sento/onsen bisa dicoba kalau mau mandi. Ini salah satu solusi tempat mandi kalau anda camping (dan tidak tinggal di hostel). Kalau sento biasanya lebih murah dibanding onsen (Di Osaka itu ada yang 300 yen). Kalau onsen berkisar 500 – 1000 yen. Bedanya kalau onsen itu biasanya ada bagian outdoornya, jadi bisa merasakan mandi di suasana yang dekat dengan alam. Siapkan hatimu dengan culture shock + handuk kecil (karena kalau tak bawa handuk kecil mesti beli sekitar 200 yen). Sabun, shampoo dkk disediakan sento tsb.

  1. Tempat hiburan/main game

Biasanya di deket stasiun, ada tempat semacam entertainment center dimana kita bisa baca manga + istirahat + dapat minuman bersoda + main game dengan harga tertentu. Di Osaka, deket sama stasiun utamanya ada tempat seperti ini. Dulu kami ber-4, masing-masing bayar 500 yen bisa menikmati semua fasilitas di tempat seperti ini. Menurut salah satu teman, kita bahkan bisa tinggal sampe pagi di salah satu ruangan. Lumayan kan 500 yen bisa “nginep” + bisa dapat koneksi internet + minuman + pilihan manga yang banyak. Berhubung saya tahu trik ini di masa-masa akhir tinggal di Jepang, saya belum pernah mencoba trick “nginep” ini.

  1. Koin Locker

Koin locker di Jepang tersedia di hampir semua stasiun. Kalau hanya mau daytrip saja (misalnya kereta dari Tokyo sampainya pagi, dan malamnya kereta ke fukuoka) backpack bisa ditaruh di coin locker. Harganya antara 300 yen (kecil – backpack biasa) dan 500 yen (besar).

  1. Home Visit

Home visit/home stay bisa diatur via kampus, atau teman sendiri, atau mencari di internet. Misalnya anda punya kenalan orang Jepang dan anda menginap di rumahnya, satu hal bisa dipastikan, kalau anda diajak jalan-jalan, pasti tidak akan keluar uang sama sekali. Salah satu budaya orang Jepang, kalau ada tamu, dan dia mengajak anda jalan-jalan, uang masuk ke tempat wisata biasanya dibayarin (contoh ekstrim, teman saya dibayarin ke Disneyland sama host dia, padahal tiket masuknya 5500 yen). Udah gitu kalo makan jg pasti dibayarin, dijamin makmur, jangan ngotot bayar sendiri, itu bisa dibilang tidak sopan (tidak menghormati tuan rumah). Jangan lupa beliin omiyage (oleh-oleh) dan dikasih pas ketemu.

  1. Yoshinoya + Matsuya + McD

Tempat-tempat makan ini umumnya buka 24 jam. Kalau benar-benar kepepet, contohnya sampai di kota tujuan sudah kemalaman dan tidak menemukan hostel/tempat camping, bisa menghabiskan malam disini. Diantara tempat-tempat ini yang paling nyaman itu McD. Kalau Yoshinoya dan Matsuya itu umumnya tempat duduknya seperti yang di bar, tidak enak buat tiduran. Viva McD.

  1. Stasiun

Saya sangat jarang melihat orang menginap di stasiun, tapi dua teman saya pernah menginap di stasiun Hakodate (Hokkaido). Mereka bilang aman, tidak ditanya-tanya oleh polisi. Saat ke Hakodate saya juga melihat memang ada yang tidur di stasiun (ruang tunggunya). Seperti di gambar berikut.

Orang yang tidur di Stasiun Hokodate

  1. Home Base

Kalau backpacking di daerah Jepang, beberapa kota bisa dijadikan homebase. Keuntungannya bisa menghemat uang dan tenaga daripada pindah-pindah kota. Tokyo bisa dijadikan homebase untuk daerah Kanto. Dari Tokyo bisa daytrip ke Yokohama, Nikko, dan Kamakura.

Osaka bisa dijadikan homebase untuk daerah Kansai. Osaka ini terletak lebih di tengah dibanding kota-kota lain di daerah Kansai (Kobe, Kyoto, Nara, Himeji). Satu lagi, disini ada hotel (bukan salah ketik, ini memang hotel) yang paling murah selama saya traveling di Jepang, Hotel Raizan South, dekat Shinimamiya Station, 2000 yen semalam (November 2005).

Untuk daerah Chugoku, saya lebih menyarankan Miyajima sebagai home base (bukan Hiroshima), karena Youth Hostelnya sangat dekat dengan stasiun utama. Youth hostel di Hiroshima lebih murah, tapi lumayan jauh dan sangat tergantung dengan bus. Miyajima pun termasuk dekat dengan Hiroshima-eki

Sapporo bisa dijadikan homebase untuk daerah Hokkaido. Berhubung Hokkaido termasuk daerah yang lebih tertinggal dibanding Kanto atau Kansai, train connection disini relative lebih jarang dibandingkan Kanto atau Kansai.

Makanan

  1. Viva McDonald

Berbeda dengan di Indonesia, McDonald di Jepang itu termasuk makanan yang bisa dibilang sangat murah. 80 yen sudah bisa dapat beefburger (terakhir August 2006, semoga harganya blm naik). Lumayan buat isi perut. Kalau mau benar-benar berhemat, McDonald bisa jadi pilihan pertama.

Keunggulan kedua, McDonald bisa dipakai buat tempat nge-charge kamera/cellphone (asal tidak ketahuan waiter). Cari colokan, colok aja, tapi usahakan jangan kelihatan waiter McD aja, pasti ditegur. Berhubung McDonald ada dimana-mana, kalau ada gejala batere HP atau kamera low-bat, cari saja logo McD.

McDonald juga bisa dipakai buat tempat istirahat kalau udah kemaleman. Misal mau nunggu bus malam yang berangkatnya deket-dekat tengah malam, McD bisa dipakai buat nunggu, atau kalau tidak diusir, bisa buat tidur. Modalnya beli satu burger + minuman. Selama itu belum habis, pelanggan tak akan diusir, kecuali McD-nya tutup.

Selama musim dingin, McDonald bisa juga dijadikan tempat mencari kehangatan. Meskipun shopping mall juga bisa digunakan untuk mencari tempat yang hangat, tapi jam buka McDonald lebih lama.

  1. Air Minum

Tentang air minum, di Jepang itu kita bisa minum dari air keran (tap water), hampir semua tempat yang ada keran air, bisa dipakai buat refill botol minuman anda.

  1. Makanan di Jepang

Di level paling murah itu McDonald (bisa dapat burger 80 yen), naik level sedikit ada Matsuya, Yoshinoya dan Genkiya, disini bisa dapat beefbowl/porkbowl. Simple makanannya, hanya nasi + daging + miso soup. Kalau rindu nasi, ini cukup bikin kenyang, harganya sekitar 280 – 400 yen. Keunggulan ke-empat tempat ini, umumnya mereka buka 24 jam dan lokasinya relative sangat dekat dengan stasiun kereta. Cara paling mudah mencarinya, lihat-lihat plang restoran berwarna oranye (yoshinoya) atau kuning (matsuya).

Selain itu ada juga bento, ini biasanya dijual di kombini (convenience store).

Kalau mau yang lebih murah lagi bisa beli roti + daging tuna kalengan yang 100 yen. Ini bisa dimakan buat sehari penuh, atau kadang lebih. Ada teman seperjalanan yang pernah mencoba ini selama 3 hari, masih tetap sehat.

Ada juga yang namanya onigiri, semacam lemper versi Jepang, tapi bentuknya segitiga, lumayan buat mengganjal perut, tapi tidak cukup mengenyangkan. Harganya jg murah, kurang lebih 100 yen.

Discount

  1. Student ID + Hiroshima

Student ID (atau ISIC) di Jepang umumnya kurang begitu banyak dipakai. Tempat wisata di Jepang yang biasanya kuil-kuil, di admission fee-nya jarang memberi diskon buat student. Biasanya hanya museum yang ada discount. Tapi di Hiroshima, jika anda ryuugakusei (mahasiswa asing), banyak tempat wisata yang gratis.

  1. City Guide

Di Tokyo, Kyoto, Osaka, dan kota-kota besar lainnya, biasanya di tourist information ada buku Tokyo Guide atau Kyoto Guide, bentuknya buku kecil, pocket size. Di bagian belakang buku ini ada semacam “voucher” untuk tempat-tempat wisata di kota tersebut.

Pada intinya, paling murah kalau backpacking di Jepang menggunakan camping + seishun 18 kippu (and/or Hokkaido and Higashi Nihon Pass). Biaya lain yang dikeluarkan kalau menggunakan cara ini kurang lebih hanya sento + koin locker. Kalau digabung dengan makanan tuna 100 yen, bisa menghemat banyak. Lalu di admission fee tempat-tempat wisata tertentu, bisa di-diskon menggunakan “city guide” yang biasanya ada halaman yang khusus berisi voucher-voucher tempat wisata. Tapi tolong diingat, murah standard Jepang itu tetap aja akan tetap kelihatan mahal kalau dirupiahkan.

***